skip_previous account_balance skip_next
ROTON (Retriggerable OneShot Timer On)
Berikut ini adalah data-data yang ada dalam instruksi TON
Data | Keterangan |
Timer | Variable timer yang digunakan |
TimeBase | Interval penghitungan |
Preset | Nilai target |
Acc | Nilai perhitungan |
TT | Status yang menandakan apakah timer sedang dalam proses menghitung |
Penjelasan
ROTON adalah sebuah instruksi yang digunakan untuk menghitung durasi yang dimulai dari sebuah picuan. Instruksi ini berjenis output dimana selalu bersifat konduktor (menghantarkan energi) sehingga instruksi lain dapat diletakkan setelah instruksi ini tanpa dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi pada instruksi ROTON ini.
ROTON menggunakan variabel timer untuk operasinya. Variabel timer ini juga bisa digunakan oleh instruksi lain seperti TON, TOF dan RTO. Variabel timer ini terdiri dari 6 byte data yang merupakan kumpulan variabel data dan status sesuai dengan gambar berikut
Tiga bit pertama pada byte awal dari variabel timer adalah kumpulan dari status-status operasi. Pada instruksi ini hanya status TT saja yang dipakai. Tabel berikut menjelaskan status operasi tersebut
Status | True bila? | Menandakan apa? | Tetap true sampai? |
TT | Target belum tercapai | Timer sedang proses menghitung | Target tercapai Ada instruksi RST melakukan reset timer |
Status-status tersebut merupakan penanda pada proses penghitungan yang dilakukan oleh instruksi TON. Gambar berikut adalah diagram logika pada instruksi TON. Data yang dapat diatur pada instruksi ROTON adalah: Timer, TimeBase dan Preset. Sedangkan data Acc adalah hasil dari perhitungan data yang hanya bisa dibaca saja. Walaupun instruksi TON tidak dapat mengatur nilai Acc tetapi data Acc ini dapat diatur melalui instruksi COPY. Pada gambar contoh berikut, variabel timer yang dipakai adalah T.1, timebase yang dipilih adalah 1000ms (1 detik) dan preset (target perhitungan) diatur bernilai 5.
Instruksi ROTON melakukan penghitungan secara mundur yang artinya sebuah target nilai diisikan pada saat awal dan kemudian nilai tersebut dikurangi terus menerus hingga mencapai nol. Jika sudah mencapai nol berarti target waktu yang dihitung sudah tercapai. Awal perhitungan dipicu oleh perubahan energi yang masuk pada instruksi. Selama terdapat perubahan status dari tidak berenergi menjadi berenergi (rising edge) maka penghitungan akan dimulai dari awal lagi seperti terlihat pada gambar (a) dan (b). Proses penghitungan ini tidak akan berhenti walaupun instruksi ini kehilangan energi seperti terlihat pada gambar (a') dan (b').
Berikut adalah contoh aplikasi penggunakan instruksi ROTON untuk mendeteksi kesalahan pada konveyor. Apabila dalam jarak waktu tertentu tidak ada object yang terdeteksi oleh detector maka lampu kesalahan akan menyala yang menandakan ada kerusakan pada konveyor atau pada mekanisme supplier.
Diagram tangga dapat dilihat pada gambar berikut
Selama detektor yang terhubung dengan S.1 tidak mendeteksi object selama 20 detik maka R.1 akan menyalakan lampu kesalahan yang menandakan ada kesalahan pada conveyor atau supplier.
Video
Mohon maaf video masih dalam pengerjaan